By Admin, 02 Mei 2025
Setiap 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, sebuah momentum untuk merenungkan kembali betapa pentingnya pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Salah satu hal yang patut mendapat sorotan adalah peran luar biasa perempuan dalam dunia pendidikan.
Hal ini ditegaskan oleh Yunika Diantri Dame, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Siau Barat, dalam dialog interaktif bersama RRI Prosatu RRI Tahuna (22/4/2025). Ia mengungkapkan bahwa di sekolah yang dipimpinnya, dari 30 tenaga pendidik, 27 di antaranya adalah perempuan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di SMP Negeri 1 Siau Barat, tetapi juga meluas di banyak wilayah lain di Indonesia, termasuk di Kepulauan Sitaro.
"Kalau melihat kami di Sitaro sini, yang menjadi pendidik paling banyak perempuan," ujar Yunika.
Menurut Yunika, dedikasi perempuan terhadap dunia pendidikan sangatlah luar biasa. Mereka bukan hanya hadir sebagai tenaga pendidik, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkembang. Ia pun selalu memotivasi para guru, khususnya perempuan, untuk terus meningkatkan kompetensi dan mencintai pekerjaan mereka, demi membentuk anak-anak didik yang berkualitas, menuju Indonesia Emas 2045.
Kenapa Pendidikan Penting bagi Perempuan?
Pendidikan adalah hak asasi setiap manusia. Namun dalam kenyataannya, perempuan masih sering dianggap kurang penting untuk mendapatkan pendidikan. Padahal, ketika perempuan mendapatkan pendidikan yang layak, dampaknya luar biasa besar:
Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Ibu yang berpendidikan dapat membentuk karakter anak sejak dini, memberikan nilai-nilai positif, dan membimbing mereka dengan lebih baik.
Meningkatkan kualitas diri.
perbedaan gaji dan peluang kenaikan jabatan antara laki-laki dan perempuan.
Meningkatkan rasa percaya diri.
Perempuan yang berpendidikan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menghadapi tantangan hidup.
Membuka kesempatan berkarier.
Dengan pendidikan, perempuan dapat mengejar karier impian, membangun usaha, atau bahkan menjadi pemimpin di bidangnya.
Mewujudkan kesetaraan gender.
Pendidikan mematahkan stereotip gender dan membuka ruang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.
Mengarah pada pembangunan bangsa.
Mengarah pada pembangunan bangsa.
Tantangan dan Realitas: Kesenjangan Pendidikan
Meski ada kemajuan, tantangan nyata masih membayangi. Survei Agenda Warga 2023 menyoroti bahwa pendidikan yang beragam, setara, dan inklusif, khususnya terkait kesetaraan gender, masih menjadi isu mendesak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS):
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia naik menjadi 76,26% pada 2021, dari 69,14% satu dekade sebelumnya.
Partisipasi perempuan di parlemen dan sebagai tenaga profesional juga terus meningkat.
Namun, kualitas pendidikan perempuan masih timpang:
Pada 2021, rata-rata lama sekolah perempuan hanya 8,17 tahun, sedangkan laki-laki 8,92 tahun.
Di pedesaan, angka ini lebih mencolok lagi, ditambah dengan 19,77% perempuan di pedesaan tidak memiliki ijazah, dibandingkan dengan 10,26% di perkotaan.
Faktor penyebabnya beragam:
Minimnya infrastruktur pendidikan.
Stigma sosial bahwa pendidikan perempuan tidak sepenting laki-laki.
Biaya pendidikan yang tinggi, khususnya di daerah terpencil.
Upaya Meningkatkan Akses Pendidikan bagi Perempuan
Pembangunan Infrastruktur Pendidikan:
Pemerintah perlu mempercepat pembangunan sekolah dan fasilitas pendukung di daerah terpencil.
Program Beasiswa Khusus untuk Perempuan:
Memberikan peluang lebih luas kepada perempuan untuk melanjutkan pendidikan.
Pendidikan Nonformal dan Pelatihan Keterampilan:
Memberikan alternatif pendidikan berbasis keterampilan untuk perempuan yang tidak dapat mengakses sekolah formal.
Sosialisasi dan Penyuluhan:
Mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal.
Pelatihan Guru:
Meningkatkan kualitas guru dengan pendekatan pengajaran yang inklusif dan sensitif gender.
Menuju Masa Depan yang Setara
Perempuan adalah tiang negara.
Ketika perempuan mendapatkan pendidikan yang layak, mereka tidak hanya membangun kehidupan pribadi yang lebih baik, tetapi juga membantu membangun keluarga, komunitas, dan bangsa yang lebih kuat. Di Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita kuatkan komitmen untuk memastikan bahwa setiap perempuan di Indonesia mendapatkan hak pendidikan yang setara demi masa depan Indonesia yang lebih cerah, lebih adil, dan lebih maju.