Pendopo Kota Bandung: Jejak Sejarah dan Peran Perempuan dalam Pendidikan

By Admin, 05 Maret 2025

Sunset in the mountains

Pendopo Kota Bandung bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini sejak tahun 1812. Dengan arsitektur etnik khas dan atap limas yang masih terjaga keasliannya, pendopo ini awalnya merupakan kediaman Bupati Bandung sebelum akhirnya menjadi rumah dinas Wali Kota Bandung. Namun, ada aspek sejarah yang jarang diketahui, yakni peran penting perempuan dalam pendidikan yang bermula dari tempat ini.

Pendopo Kota Bandung: Simbol Pusat Pemerintahan

Sunset in the mountains

(sumber : kimcipedes.com)

Dibangun pada tahun 1811 dan selesai pada 1812, Pendopo Kota Bandung merupakan bangunan pertama di kawasan Alun-alun Bandung yang menjadi pusat pemerintahan. Posisinya yang strategis berseberangan dengan Masjid Raya Bandung dan dekat dengan Pasar Baru mencerminkan perencanaan tata kota yang khas pada masa pemerintahan tradisional.

Bangunan ini juga memiliki simbolisme yang kuat. Pohon beringin yang tumbuh di dalam pendopo melambangkan perlindungan dan kesejahteraan bagi masyarakat Bandung. Sementara itu, dua dinding berlonceng yang mengapit pohon tersebut dulunya digunakan sebagai tanda peringatan bencana dan eksekusi mati pada era kolonial.

Pendopo dan Jejak Sejarah Pendidikan Perempuan

Sunset in the mountains

(sumber : pinterest)

Di balik kemegahannya, Pendopo Kota Bandung memiliki keterkaitan erat dengan sejarah perjuangan pendidikan bagi perempuan. Di sinilah, pada 16 Januari 1904, Raden Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri, sekolah pertama bagi perempuan di Hindia Belanda. Berawal dari pendopo kabupaten Bandung, sekolah ini kemudian berkembang dan menjadi cikal bakal pendidikan perempuan di Indonesia.

Sebagai seorang tokoh perintis pendidikan wanita, Dewi Sartika menghadapi berbagai tantangan dalam mendirikan sekolah ini. Pada masa itu, akses pendidikan bagi perempuan sangat terbatas. Namun, dengan kegigihannya, ia berhasil menyelenggarakan pendidikan yang mengajarkan tidak hanya pelajaran umum seperti membaca dan menulis, tetapi juga keterampilan rumah tangga seperti menjahit, membatik, dan menyulam.

Pada tahun 1905, Sakola Istri berkembang menjadi lembaga pendidikan yang lebih besar dan kini dikenal sebagai SD dan SMP Dewi Sartika. Kontribusinya yang besar dalam pendidikan perempuan membuatnya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1966.

Warisan Sejarah yang Masih Bertahan

Hingga kini, Pendopo Kota Bandung tetap menjadi simbol pemerintahan dan tempat berbagai acara resmi. Namun, jejak sejarahnya sebagai tempat lahirnya pendidikan perempuan tidak boleh dilupakan. Perjuangan Raden Dewi Sartika dalam mencerdaskan kaum perempuan di Bandung menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus memperjuangkan hak pendidikan yang setara.

Pendopo ini tidak hanya menjadi warisan arsitektur yang bernilai tinggi, tetapi juga saksi sejarah bagaimana perempuan mampu membawa perubahan dalam masyarakat. Dengan mempertahankan sejarah dan semangat pendidikan, Pendopo Kota Bandung akan terus menjadi simbol kemajuan, keberagaman, dan inklusivitas di Kota Kembang ini.