Angela Sunaryo Mahasiswa ITB Gelar Pameran Tunggal di Ceko dan Raih Beasiswa UNIQLO 2024

Dalam setiap pernikahan, selalu ada orang-orang terdekat yang mendampingi pengantin di hari istimewa mereka. Jika di budaya Barat kita mengenal istilah "bridesmaid," di Indonesia ada tradisi serupa yang dikenal sebagai "Pagar Ayu." Namun, bagaimana asal-usul budaya bridesmaid masuk ke Indonesia dan bagaimana perannya dibandingkan dengan Pagar Ayu?

Asal Usul Bridesmaid di Indonesia

Tradisi bridesmaid berasal dari budaya Barat, khususnya di Eropa. Dahulu, para bridesmaid tidak hanya bertugas membantu pengantin, tetapi juga memiliki peran melindungi pengantin dari roh jahat. Mereka mengenakan pakaian serupa dengan pengantin agar dapat membingungkan roh jahat yang ingin mencelakai sang pengantin.

Seiring waktu, konsep bridesmaid menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya, peran bridesmaid lebih kepada sahabat atau saudara terdekat pengantin yang bertugas membantu selama persiapan pernikahan hingga hari-H. Tren bridesmaid mulai populer di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir, terutama dengan berkembangnya konsep pernikahan modern yang mengadopsi budaya Barat.

Pagar Ayu Tradisi yang Tetap Lestari

(sumber : bridestory.com)

Di Indonesia, sebelum konsep bridesmaid populer, sudah ada tradisi Pagar Ayu dalam pernikahan adat, terutama dalam budaya Jawa. Pagar Ayu terdiri dari perempuan-perempuan yang mengenakan kebaya atau busana adat seragam dan bertugas menyambut serta mendampingi pengantin dalam prosesi pernikahan. Mereka juga berfungsi sebagai pagar betis yang menjaga keanggunan dan kekhidmatan acara pernikahan.

Meskipun bridesmaid kini semakin populer, tradisi Pagar Ayu tetap bertahan dan memiliki makna budaya yang mendalam. Banyak pernikahan adat masih mempertahankan kehadiran Pagar Ayu dengan sentuhan modern, seperti pemilihan warna seragam yang lebih variatif atau konsep yang lebih fleksibel.

Tradisi yang Berjalan Berdampingan

Kini, baik bridesmaid maupun Pagar Ayu bisa ditemukan dalam pernikahan di Indonesia. Ada yang memilih satu di antara keduanya, tetapi banyak pula yang menggabungkan keduanya agar tetap bisa melestarikan budaya sekaligus mengikuti tren modern. Dengan kombinasi ini, pernikahan di Indonesia semakin kaya akan makna budaya tanpa meninggalkan perkembangan zaman.