Kisah 5 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Jarang Diangkat Kisahnya

By Admin, 10 November 2024

Sunset in the mountains

Hari Pahlawan selalu menjadi momen untuk mengenang jasa para pejuang yang telah mempersembahkan hidup mereka demi kemerdekaan Indonesia. Di balik nama-nama pahlawan besar, ada pula sosok-sosok perempuan tangguh yang kiprahnya jarang dikenal, namun tak kalah berpengaruh dalam perjuangan bangsa. Berikut lima pahlawan perempuan Indonesia yang kontribusinya luar biasa dan sangat layak kita ingat di Hari Pahlawan ini.

1. Maria Walanda Maramis

Sunset in the mountains

Lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, Maria Walanda Maramis dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-hak perempuan di masa kolonial. Ia mendirikan organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya) yang berfokus pada pendidikan dan keterampilan bagi kaum perempuan. Melalui PIKAT, Maria membuka akses bagi perempuan untuk belajar dan berkembang, suatu hal yang sangat revolusioner pada masanya. Dedikasi Maria ini menjadi langkah awal bagi pemberdayaan perempuan Indonesia.

2. Nyi Ageng Serang

Sunset in the mountains

Nyi Ageng Serang adalah sosok perempuan yang ikut angkat senjata dalam Perang Jawa bersama Pangeran Diponegoro. Di usianya yang sudah lebih dari 70 tahun, ia masih aktif memimpin pasukan dan menyusun strategi untuk melawan Belanda. Keberanian dan ketegasannya menjadi inspirasi tersendiri bagi pejuang-pejuang perempuan saat itu. Nyi Ageng Serang adalah contoh nyata bahwa semangat juang tidak mengenal usia, dan bahwa perempuan pun mampu menjadi pemimpin dalam medan perang.

3. Rohana Kudus

Sunset in the mountains

Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus tak gentar menyuarakan pendidikan dan kesetaraan bagi kaum perempuan. Lahir di Sumatra Barat, Rohana mendirikan sekolah untuk perempuan yang mengajarkan keterampilan serta pendidikan dasar. Ia juga menulis artikel yang mendorong kemajuan kaum perempuan di tengah tekanan sosial. Lewat tulisan-tulisannya, Rohana menjadi simbol kemerdekaan dalam arti yang lebih luas: kebebasan berpikir dan bergerak bagi kaum perempuan.

4. Opu Daeng Risaju

Sunset in the mountains

Opu Daeng Risaju adalah tokoh pejuang dari Sulawesi Selatan yang aktif dalam perlawanan terhadap kolonialisme pada tahun 1930-an. Ia dengan berani menyuarakan perlawanan terhadap Belanda dan memperjuangkan hak-hak rakyat. Walaupun seorang bangsawan, Opu Daeng Risaju tidak ragu turun langsung ke medan perlawanan, dan bahkan ia rela menghadapi siksaan demi melindungi kepentingan rakyatnya. Keteguhan hatinya membuatnya menjadi salah satu pejuang perempuan yang layak dikenang.

5. Lasminingrat

Sunset in the mountains

Lasminingrat adalah sosok perempuan yang berperan penting dalam memperkenalkan pendidikan Barat kepada masyarakat Sunda. Lahir di Garut pada tahun 1854, ia adalah salah satu perempuan Sunda pertama yang mengenyam pendidikan Belanda. Lasminingrat aktif menerjemahkan karya-karya pendidikan dari bahasa Belanda ke bahasa Sunda. Dengan cara ini, ia memperluas akses pengetahuan kepada kaum perempuan di daerahnya. Ia mendirikan sekolah untuk perempuan, yang kemudian menjadi dasar pendidikan modern bagi kaum perempuan Sunda. Lasminingrat adalah sosok yang memperjuangkan kemajuan perempuan melalui pendidikan dan budaya lokal, menjadikannya pionir yang berpengaruh di dunia pendidikan Indonesia.

Meskipun seringkali dilupakan, pahlawan-pahlawan perempuan ini memiliki peran yang tidak kalah penting dalam memperjuangkan Indonesia. Pada Hari Pahlawan, mari kita hargai dan kenang jasa mereka yang dengan tekad kuat berjuang demi kemerdekaan dan hak-hak kaum perempuan di tengah berbagai tantangan. Perjuangan mereka adalah warisan berharga yang perlu kita lanjutkan dalam kehidupan kita saat ini, demi Indonesia yang lebih baik dan setara.