By Admin, 19 Maret 2025
Longboard surfing adalah salah satu cabang selancar yang menggunakan papan lebih panjang, biasanya sekitar 9 kaki atau lebih. Gaya ini dikenal dengan teknik yang lebih klasik, seperti cross-stepping dan nose riding, yang membutuhkan keseimbangan tinggi serta keahlian membaca ombak dengan baik.
Secara historis, selancar didominasi oleh laki-laki, termasuk dalam kategori longboard surfing. Olahraga ini berkembang di berbagai belahan dunia, terutama di California dan Hawaii, yang dikenal sebagai pusat budaya surfing. Di Indonesia, longboarding mulai mendapat perhatian lebih, tetapi jumlah peselancar perempuan yang terjun ke kompetisi masih sangat sedikit. Stereotip bahwa olahraga ini lebih cocok untuk laki-laki membuat banyak perempuan ragu untuk mencoba.
Flora Christin adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa berprestasi di dunia longboard surfing. Awalnya, ia bekerja di kantor di Jakarta dan menjalani kehidupan perkotaan seperti kebanyakan orang. Namun, rutinitas itu tidak memberinya kepuasan. Ia akhirnya memutuskan pindah ke Bali, tempat di mana ia pertama kali mengenal longboard surfing di Canggu. Berlatih dari nol tidak mudah, tetapi Flora memiliki tekad besar. Dalam waktu kurang dari dua tahun, ia bukan hanya mampu menguasai teknik longboarding, tetapi juga mulai berkompetisi di berbagai ajang nasional dan internasional.
Jejak Prestasi di Kancah Internasional
Keberanian Flora untuk menembus batas membuahkan hasil. Di Pesta Olahraga Nasional Aceh 2024, ia berhasil meraih medali perunggu dalam kategori Women's Longboard, menandai langkah besar bagi perempuan Indonesia di dunia longboard surfing.
Selain itu, ia juga mengukir prestasi di berbagai ajang internasional, di antaranya:
Peringkat ketiga di RAST La Union, Women’s Longboard 2017
Peringkat kedua di Canggu Surf Fest, Open Catch Surf 2021
Peringkat kedua di South Coast Single, Women’s Longboard 2022
Peringkat keempat di International Surfing Open, Women’s Longboard 2023
Peringkat pertama di Khao Lak Surf Festival, Women’s Longboard 2023
Peringkat keempat di Phuket Surf Contest, Women’s Longboard 2023
Bagi Flora, selancar bukan hanya tentang kompetisi. Ia ingin mendorong lebih banyak perempuan untuk berani mengejar passion mereka. Di Batu Karas, ia aktif sebagai pelatih sukarela untuk anak-anak, membuka jalan bagi generasi baru peselancar perempuan Indonesia.
Surfing dengan Kebaya, Simbol Perjuangan dan Identitas
(sumber : instagram @florachristin)
Flora membawa sesuatu yang unik ke dunia selancar. Dalam proyek Pearl Project yang digarap oleh @chichimonsta, ia tampil mengenakan kebaya Bali sambil menaklukkan ombak. Aksi ini bukan sekadar seni, tetapi juga pesan kuat tentang identitas dan body positivity. Flora menunjukkan bahwa perempuan Indonesia bisa kuat, anggun, dan berani menghadapi tantangan, bahkan di atas ombak.
Flora terus berlatih dan berkompetisi, sekaligus membuka lebih banyak kesempatan bagi perempuan Indonesia untuk terjun ke dunia longboard surfing. Dengan keberaniannya, ia membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar mimpi. Longboarding bukan sekadar olahraga, tapi juga tentang kebebasan dan ekspresi diri. Flora telah menjadi bukti hidup bahwa tekad dan kerja keras bisa membawa seseorang menaklukkan batasan yang ada.