Asmara Abigail Ditunjuk Sebagai Juri Locarno Film Festival 2025: Representasi Perempuan Indonesia di Panggung Sinema Dunia

By Admin, 24 Juli 2025

Sunset in the mountains

Aktris berbakat Asmara Abigail kembali membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Pada Locarno Film Festival ke-78 yang berlangsung di Swiss pada 6–16 Agustus 2025, ia dipercaya menjadi anggota dewan juri untuk kategori Concorso Cineasti Del Presente, yang berfokus pada karya-karya debut dan film kedua dari para sutradara muda.

Penunjukan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi juga pengakuan atas kontribusi Asmara dalam dunia sinema independen baik sebagai aktris, maupun sebagai sosok yang aktif di ranah kreatif dan artistik perfilman global.

Bersama Juri Perempuan dari Berbagai Belahan Dunia

Sunset in the mountains

(Sumber : voi.id)

Di meja juri, Asmara duduk sejajar dengan Kani Kusruti, aktris asal India yang dikenal melalui film peraih penghargaan All We Imagine As Light, serta La Frances Hui, Kepala Departemen Film dari Museum of Modern Art (MoMA), New York. Komposisi juri tahun ini mencerminkan keberagaman, dan mempertegas peran penting perempuan dalam menentukan arah dan masa depan dunia film.

Dari Layar ke Kursi Juri: Perjalanan yang Konsisten

Asmara bukan pendatang baru di panggung internasional. Ia sebelumnya membintangi The Science of Fictions (2019) karya Yosep Anggi Noen yang memenangkan Special Jury Prize di Locarno. Pada 2022, ia dinominasikan sebagai Aktris Terbaik di festival yang sama lewat perannya dalam Stone Turtle.

Perjalanan kariernya menunjukkan konsistensi dan keberanian dalam memilih peran yang menantang, serta dedikasi pada film-film yang berbicara pada isu-isu kemanusiaan dan kebudayaan.

Perempuan Indonesia di Panggung Global

Sunset in the mountains

(Sumber : banyumasekspres.id)

Penunjukan Asmara sebagai juri Locarno menambah daftar nama perempuan Indonesia yang berperan penting dalam sinema global. Setelah Yulia Evina Bhara menjadi juri Festival Film Cannes dan Kamila Andini diangkat sebagai anggota The Academy (Oscar), kini giliran Asmara yang turut menyuarakan perspektif perempuan Indonesia dalam ajang film bergengsi.

Kehadiran Asmara Abigail sebagai juri di Locarno bukan hanya kebanggaan, tetapi juga dorongan bagi generasi perempuan Indonesia untuk berani berkarya dan berkontribusi secara global di dunia film, seni, dan ruang-ruang kreativitas lainnya.