"Habis Gelap Terbitlah Terang" : Cerita dibalik secarik surat yang menyalakan semangat Emansipasi Perempuan di Indonesia
By Admin, 10 April 2024
"Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah koleksi surat Kartini yang ditulis antara tahun 1900 dan 1904. Surat-surat ini menggambarkan gagasan dan aspirasi Kartini tentang pendidikan, kebebasan, dan emansipasi perempuan. koleksi surat tersebut adalah hasil karya tangan Raden Adjeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai R.A. Kartini, seorang tokoh emansipasi perempuan Indonesia yang lahir pada tahun 1879 di desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Meskipun Kartini hanya hidup sampai usia 25 tahun dan meninggal pada tahun 1904, karya tulisnya ini telah menjadi salah satu tonggak dalam perjuangan untuk hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia.
Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" terdiri dari serangkaian surat yang ditulis oleh Kartini kepada teman-temannya di Belanda, khususnya kepada Stella Zeehandelaar dan Estella C. Zeehandelaar. Surat-surat ini dikumpulkan dan kemudian diterbitkan oleh J.H. Abendanon, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda, pada tahun 1911.
Kartini menulis surat-suratnya dalam bahasa Belanda, yang merupakan bukti dari pendidikan Belanda yang diterimanya di ELS (Europese Lagere School) di Jepara. Dalam surat-suratnya, Kartini mengungkapkan pikiran-pikiran, perasaan, dan aspirasi-aspirasinya yang paling dalam. Dia membahas berbagai topik, mulai dari pendidikan, agama, budaya, hingga masalah sosial yang dihadapi oleh perempuan Jawa pada zamannya.
Salah satu tema yang dominan dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah pemikiran Kartini tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Kartini sangat menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan perempuan dari keterbatasan sosial dan budaya yang mengikat mereka. Dia merasa bahwa perempuan harus diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kartini menulis, "Habis gelap terbitlah terang, mari kita belajar!"
Selain itu, Kartini juga mengeksplorasi konflik internalnya antara budaya Jawa yang konservatif dan idealisme Barat yang ditanamkan dalam dirinya melalui pendidikan Belanda. Dia merasa terbelah antara kewajibannya sebagai perempuan Jawa dalam budaya patriarki yang mengharuskan perempuan menikah dan mengurus rumah tangga, dan ambisinya untuk berkontribusi pada masyarakat melalui pendidikan dan aktivisme sosial.
Melalui surat-suratnya, Kartini juga menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh perempuan Jawa pada masa itu, termasuk praktik-praktik pernikahan yang seringkali tidak adil dan kekurangan akses pendidikan yang membatasi potensi mereka untuk berkembang. Dia berjuang untuk membuka pikiran masyarakat tentang peran perempuan dalam masyarakat, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menghapuskan praktik-praktik yang merugikan mereka.
Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" memberikan wawasan yang mendalam tentang kondisi sosial, budaya, dan politik di Jawa pada awal abad ke-20. Kartini menunjukkan kecerdasan, keprihatinan, dan semangat perjuangannya untuk mengubah kondisi yang tidak adil bagi perempuan.
Setelah diterbitkan, "Habis Gelap Terbitlah Terang" menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Karya ini telah mendorong gerakan emansipasi perempuan di Indonesia dan menjadi simbol perjuangan bagi kesetaraan gender dan pendidikan yang merata.
Selain itu, buku ini juga menjadi alat penting dalam membangun kesadaran nasional di Indonesia. Kartini tidak hanya menulis tentang isu-isu perempuan, tetapi juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pemikiran kritis dalam mencapai kemerdekaan nasional. Dia menyadari bahwa pembebasan perempuan dan pembebasan bangsa Indonesia secara keseluruhan saling terkait.
Secara keseluruhan, "Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah karya yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang untuk berjuang demi perubahan positif dalam masyarakat. Pesan-pesan Kartini tentang pendidikan, emansipasi, dan perubahan sosial tetap relevan hingga hari ini dan terus mengilhami generasi-generasi berikutnya untuk terlibat dalam perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan.
Sumber Literatur :
https://poskota.co.id/2021/04/21/sejarah-terbentuknya-buku-habis-gelap-terbitlah-terang-kumpulan-surat-surat-yang-dibuat-ra-kartini
https://news.solopos.com/habis-gelap-terbitlah-terang-buku-penting-bagi-perempuan-indonesia-1298834
https://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang