Perempuan asal Riau kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Arsilia Arsyadjuliandi, founder Organic Center, berhasil meraih penghargaan bergengsi dari ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) Kamis, 1 Agustus 2024 di Sofitel Phnom Penh Phokeethra, Kamboja. Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, turut hadir dan menyaksikan langsung pemberian penghargaan pada acara yang bertajuk “Pinnacle Entrepreneur Forum” tersebut. Beliau juga menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan.

Arsilia Arsyadjuliandi yang akrab disapa Lia merupakan anggota dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia. Anak tunggal dari pasangan Arsyadjuliandi Rachman dan Sisilita Bong ini memang lahir dan besar dari keluarga pengusaha. Pada sesi pemberian kata sambutan acara yang bertajuk “Pinnacle Entrepreneur Forum” itu, ia menyebutkan bahwa mayoritas bisnis skala menengah hingga besar di Indonesia didominasi oleh laki-laki. Awalnya, ia menilai hal tersebut adalah tantangan baginya. Meski demikian, ia tetap yakin bahwa pengusaha perempuan mampu membuat perubahan signifkan di dunia bisnis.

Alumni Harvard Business School yang tengah mengenyam program doktoral di Hong Kong University of Science and Technology ini memang memiliki passion yang begitu besar di dunia bisnis. Ia merupakan komisioner di Riau Muda Group, perusahaan yang memiliki core business di bidang transportasi. Beberapa tahun lalu, ia merintis Organic Center, sebuah perusahaan consumer goods yang berkantor pusat di Pekanbaru. Ide untuk membuat produk makanan bebas bahan kimia ini berasal dari pengalaman Lia sendiri dan anggota keluarganya yang memiliki masalah autoimun dan alergi. Dari hal tersebut, ia pun tergerak untuk menciptakan produk makanan bebas bahan kimia. Keinginannya untuk menyediakan pilihan makanan organik dan alami menjadi landasan utama dalam pengembangan produk-produk artisanal Organic Center, yang sepenuhnya bebas dari pengawet, aditif, dan pewarna buatan.

Menariknya, 80% dari pekerja Organic Center adalah perempuan. Kepedulian Lia yang tinggi terhadap dunia pendidikan dan pemberdayaan perempuan mendorongnya dalam membuat berbagai kebijakan khusus untuk para pekerja perempuan. Hal ini dibuktikan dengan pemberian beasiswa pendidikan untuk mereka karena Lia percaya bahwa pendidikan dapat memberdayakan para perempuan.

Satu pepatah terkenal yang selama ini menginspirasi Lia dalam perjalanan kariernya adalah “If you teach a man, you teach a man, but if you teach a woman, you are building generations”. Pepatah ini tentu saja bukan sekadar ungkapan bijak, melainkan sebuah panggilan baginya untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat, khususnya perempuan. Lewat penghargaan ini, Lia membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi masa depan bangsa.

Sumber Literatur :